SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Di halaman depan makam Mbah Rahmat Syamsudin atau sesepuh desa Tenggulunan tahun 1445 H/ 2024 M dipenuhi masyarakat dan segenap Pemerintah Desa Tenggulunan, kecamatan Candi, kabupaten Sidoarjo Sabtu (17 Februari 2024)
Berkumpulnya warga untuk mengikuti Pengajian Akbar dalam rangka Tasyakuran bersih desa atau haul yang biasa disebut ruwatan/sedekah bumi dan Tahun Baru Islam dengan tujuan untuk mendoakan dan napak tilas asal muasal desa yang telah diperjuangkan para alim ulama serta sesepuh, leluhur desa Tenggulunan, yang menjadi rutinitas setiap tahun.
Baca Juga: Ratusan Warga Wonokupang Terima Bansos Beras
Dalam acara Pengajian Akbar yang digelar desa Tenggulunan Kecamatan Candi dihadiri camat Candi, Polsek Candi, Koramil Candi, Tokoh Agama, BPD, LPMD, Tokoh masyarakat, RT, RW, Tim PKK desa, karang taruna, masyarakat desa Tenggulunan dan KH Anwar Zahid sebagai pemberi tausiyah.
Kepala Desa Akhmad Idom Maun dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas semua pihak yang telah membantu mensukseskan jalannya kegiatan bersih desa dan tahun baru Islam.
“Jika kegiatan ini belum maksimal, saya dan pemdes Tenggulunan meminta maaf atas semuanya, dan juga kami ucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan, dan kehadiran tamu undang,” ucapnya.
Baca Juga: Terima Bansos Beras, Warga Desa Seduri Mengaku Terima Kasih
Kades Akhmad Idom Maun mengatakan berharap dengan masa kepemimpinannya tidak ada kendala dan warga desa Tenggulunan tetap menjaga situasi kondusif.
“Saya berharap untuk terus menjaga kerukunan dan mempererat persaudaraan antar warga, dengan pengajian ini mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat, ridho Allah, dan kita dijauhkan dari balak, pagebluk, juga diberikan rizki yang barokah," imbuhnya.
Baca Juga: Dugaan Pungli PTSL, Pemuda LIRA Desak Kejari Sidoarjo Tahan Kades dan Sekdes Kletek
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan tausiyah yang diberikan oleh KH. Anwar Zahid dari pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah sekaligus seorang pendakwah kondang asal Bojonegoro.
Pesan moral yang disampaikan dalam tausiyahnya untuk tidak melupakan asalnya yaitu ajaran Nabi Muhammad SAW dan perjuangan para sesepuh yang telah mendahului kita semua, doa kita lantunkan untuk mendoakan leluhur, dan mendapatkan ridho dari allah dan mendapat keberkahan rizki yang melimpah, dan selalu hidup rukun, gotong royong, saling menjaga kebersamaan, dimudahkan, kelancaran rezeki tetap rukun jangan ada fitnah karena bisa memecahkan kerukunan dan juga banyak membaca sholawat nabi. man/hik
Editor : Moch Ilham