Angka Recovery Rate di RSLI Capai 96 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 15 Mar 2021 14:56 WIB

Angka Recovery Rate di RSLI Capai 96 Persen

i

Penyitas covid-19 di RSLI Surabaya. SP/ Sem

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Angka tingkat kesembuhan atau recovery rate di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya hingga hari ini, Senin (15/03/2021) mencapai 96 persen.

Secara akumulatif, jumlah pasien covid-19 yang terkonfirmasi di RSLI sebanyak 6.949 orang. Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh adalah sebanyak 6.627 orang. Sisanya masih dalam masa perawatan.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

"Yang meninggal 1 orang, itu pun pasien kritis. Dan kemarin kita baru saja mewisudakan 17 orang," kata ketua relawan pendamping Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (PPKPC-RSLI) Radian Jadid, Senin (15/03/2021).

Menurut Radian, tingkat kesembuhan yang tinggi di RSLI ini terjadi akibat program pendekatan pasien yang dilakukan oleh mereka tak hanya menitikberatkan pada pasien namun juga kepada pasien.

Pasien yang ditangani katanya, harus benar-benar terbebas dari tekanan pikiran. Hal yang sering ditemukan, pasien yang terkonfirmasi positif biasanya merupakan tulang punggung keluarga.

"Jadi kalau dia positif dan di rawat di sini, pasti akan kepikiran orang dirumahnya makan apa, kebutuhan sehari-hari mereka seperti apa," jelasnya

Oleh karenanya, selain layanan medis, Radian juga membentuk program Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC) yang diketuai olehnya. Guna menyukseskan program ini, ia merekrut setidaknya 27 orang relawan dengan berbagai profesi.

"Banyak profesi di sini, ada yang masih mahasiswa. Bahkan arek bonek Surabaya pun ikut jadi relawan kami," katanya.

Tugas utama dari para relawan ini berupaya menyembuhkan pasien  dari aspek non medis seperti masalah sosial, ekonomi dan psikologisnya.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

"Banyak yang sudah sembuh mau pulang gak dibolehkan sama lingkungannya. Bahkan ada pasien kita yang setelah sembuh, ingin pulang ditolak sama anaknya sendiri," ucapnya.

Pendampingan yang diberikan pun kata Jadid adalah dengan menyiapkan lingkungan dimana pasien akan dipulangkan. "Sehingga ketika pasien pulang, kondisi lingkungan sudah kondusif dan mau menerima mereka,"

Upaya sosialisasi agar masyarakat tidak risau dan mau menerima pasien covid-19 yang telah sembuh pun terus dilakukan oleh Jadid bersama para relawannya.

Sementara itu untuk dari medis, Radian mengaku berpatokan pada KMK No. HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian covid-19.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Pasien dengan tanpa gejala hingga bergejala sedang, ketika dirawat selama 10 hari dan tidak menunjukkan adanya gejala baru yang timbul maka dapat dinyatakan sembuh dan dapat keluar rumah sakit.

"Saat dipulangkan, para penyitas ini wajib menjalankan isolasi mandiri beberapa hari untuk memastikan tidak adanya gejala lain yang muncul," ucapnya

Ke depan ia berharap, program 3T terus dilakukan secara masif. Mulai dari melakukan tes Covid-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment).

"Jadi jangan sampai kendor, aturan protokol kesehatan pun harus pula diperhatikan," pungkasnya. Sem

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU