Berbisnis Minuman STMJ hingga Miliki 4 Outlet

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Agu 2021 11:19 WIB

Berbisnis Minuman STMJ hingga Miliki 4 Outlet

i

Anta Sultoni yang tengah membuat racikan STMJ. SP/ TRG

SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - STMJ merupakan minuman yang mencampurkan susu, telur, madu, dan jahe di dalam satu gelas yang dinilai dapat menambah imun tubuh. Salah satunya, Anta Sultoni yang sudah merintis usaha itu sejak 2014 dengan bermodalkan Rp 2 juta. Kini omzetnya menyentuh Rp 27 juta per bulan dan memiliki 4 outlet di Kabupaten Trenggalek.

Menurut Sultoni, dari segi keuntungan, penjual kopi dapat meraup untung lebih tinggi hingga 60 persen. Sementara dari sisi rasa, menurut dia, pembuatan STMJ lebih njelimet karena perlu memadukan bahan dengan kadar yang seimbang agar menghasilkan rasa yang pas.

Baca Juga: Pj Wali Kota Ali Kuncoro Komitmen Lindungi Wirausaha Rentan Melalui DBHCHT

"Sampai sekarang saya masih belajar (meracik STMJ). Tapi saya ingin menghilangkan doktrin di masyarakat kalau STMJ itu selalu amis," ujarnya.

Minuman penambah kebugaran tubuh itu terjual hingga 7 liter sehari. Penjualan itu terus berkembang hingga sekarang yang dapat menjual hingga 25 liter dalam sehari. Kenaikan penjualan itu pun berdampak pada omzetnya.

Baca Juga: Gapoktan di Trenggalek Bagikan Ribuan Liter POC Gratis

"Awal buka itu Rp 8 ribu. Tapi kini naik Rp 12 ribu per gelas karena bahan-bahannya naik. Sekarang omzet rata-rata Rp 900 ribu per harinya," ungkapnya.

Selama pandemi Covid-19, Sulton mengaku daya beli masyarakat mengalami penurunan. Baginya, kondisi itu tak membuatnya putus asa meski usahanya pernah tak seberapa menguntungkan.

Baca Juga: 4 Titik yang Tertimbun Longsor di Trenggalek Dibuka

Dari hasil usahanya, Sultoni mengatakan, tak sedikit penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia bersyukur hasil jerih payahnya selama ini dapat menjadi tulang punggung keluarga. Dia juga memiliki enam karyawan. Mayoritas lulusan sekolah. "Yang penting anak-anak tidak sampai menganggur," ucapnya.

Meski Sultoni tak lagi aktif berjualan, tapi mengelola manajemen. Dia berharap agar usahanya dapat lebih berkembang. Sehingga bisa memberdayakan pada remaja dan pemuda yang tak memiliki pekerjaan. "Saya menargetkan bisa sampai 16 outlet," ungkapnya. Dsy7

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU