Driver Ojol vs Debt Collector Bentrok, 3 Luka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Jun 2020 21:22 WIB

Driver Ojol vs Debt Collector Bentrok, 3 Luka

i

Suasana menegangkan di di Jalan Taman Ais Nasution (depan monumen Bambu Runcing Surabaya), Kamis (18/6/2020) siang, akibat adanya bentrok antara Driver Ojol lawan Debt Collector.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Bentrokan antara driver ojek online (Ojol) dengan Debt Collector sebuah kantor leasing terjadi di Jalan Taman Ais Nasution (depan monumen Bambu Runcing Surabaya), Kamis (18/6/2020) siang.

Akibat bentrok itu, sedikitnya ada tiga driver ojek online yang mengalami luka dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Adi Husada Surabaya.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

Kejadian berawal ketika lima orang debitur yang kebetulan merupakan driver ojek online mendatangi kantor Mega Auto Finance (MAF) untuk menanyakan pengajuan proses relaksasi kredit selama masa pandemi Covid 19.

Para debitur yang merupakan driver Ojol tersebut dijanjikan oleh pihak MAF akan diproses dan disampaikan ke pusat.

“Namun kurang jelas apa pemicunya, tiba-tiba saat teman-teman ini bertanya, ada sekelompok debt collector yang juga ikut maju. Sehingga terjadi cekcok dan berujung ke penyerangan terhadap teman-teman driver online,” jelas David Walalangi, Humas Bamboe Runcing, Kamis (18/6/2020).

Tindakan para debt collector itu sangat disayangkan dikarenakan nekat beroperasi di tengah pandemi dan sangat bertentangan dengan kebijakan Presiden saat diutarakan pada 3 Maret lalu.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

“Saat Pandemi Covid, mengapa debt collector masih saja ada. Harusnya kan sudah tidak ada seusai perintah Presiden,” imbuhnya.

Sementara, Kapolsek Genteng, AKP Anggi Ibrahim Saputra ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, insiden itu dipicu kesalahpahaman antara dua kubu yang tidak telibat secara langsung dengan kepentingan relaksasi kredit.

Baca Juga: Pokemon Run 2024 Ramaikan kota di Surabaya

“Lima debitur itu driver ojek online dan awalnya pengajuan itu tidak ada kata sepakat antara kreditur dan debitur. Sehingga diminta untuk kembali lagi nantinya akan diproses pengajuan ke pusat lagi. Sudah clear. Tetapi di luar ternyata sudah banyak massa debt collector sehingga terjadi adu mulut,” jelas Kompol Anggi.

Lanjut Anggi, yang memiliki masalah kredit sudah selesai dan saat dikumpulkan lagi dan benar sudah selesai. “Sementara massa di luar yang tidak tahu masalahnya, ricuh sendiri. Bahkan ada yang saling kejar, memukul dan ada yang merekam juga,”pungkasnya.tyn

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU