Dukung Pemulihan Pasca PMK, Nestle Indonesia Serahkan Bantuan untuk Mitra Peternak Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 29 Jul 2022 13:49 WIB

Dukung Pemulihan Pasca PMK, Nestle Indonesia Serahkan Bantuan untuk Mitra Peternak Jatim

i

Penyerahan bantuan untuk mitra peternak.

SURABAYA PAGI, Pasuruan- Wabah Penyakit Mulut (PMK) tengah mewabah hewan-hewan ternak, khususnya hewan sapi di berbagai wilayah yang ada di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Timur.

Hal ini juga mengakibatkan dampak langsung terhadap industri pengolahan susu dan peternak sapi perah di Jawa Timur, yang bergantung pada produksi susu segar dari sapi perah.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, 9 Ekor Sapi di Kota Blitar Terjangkit Penyakit LSD

Pada saat yang bersamaan, para peternak juga terus mengedepankan kualitas produk demi keamanan konsumsi konsumen. Menanggapi hal tersebut, PT Nestlé Indonesia kembali mendukung pemerintah Jawa Timur dalam menanggulangi penyebaran wabah PMK yang terjadi di Indonesia dengan berpartisipasi dalam pemberian vaksinasi yang dilakukan di Jawa Timur.

Bentuk kolaborasi tersebut dihadiri dan dilaksanakan secara simbolis pada Hari Kamis (28/7/2022) yang dilaksanakan di koperasi Dadi Jaya, Purwodadi, Jawa Timur dan dihadiri oleh Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia bersama beberapa pihak, di antaranya Bagus Rachman, S.E., M.Ec - Asisten Deputi Pengembangan & Pembaruan Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Ir. Indyah Aryani, MM - Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, dan KH. Abdul Mujib Imron SH, MH - Plh. Bupati Pasuruan.

Ganesan Ampalavanar menjelaskan, Sebagai perusahaan yang bermitra dengan lebih dari 26 ribu peternak sapi perah lokal untuk penyediaan susu, Nestlé berupaya untuk turut serta dalam penanganan wabah ini.

Vaksinasi dosis kedua PMK yang diberikan kepada merupakan bentuk komitmen berkelanjutan Nestlé untuk mendukung pemerintah dalam menangani wabah yang telah menyebabkan disrupsi terhadap produktivitas susu.

Baca Juga: PMK Belum Tuntas, Kini LSD Ancam Sapi di Jawa Timur

"Dengan adanya bantuan yang disalurkan, kami harap dapat terus membantu para mitra peternak kami, serta menjaga kualitas dan keamanan produksi susu untuk menghadirkan produk bagi masyarakat Indonesia," tuturnya.

Selain mendukung upaya percepatan vaksinasi, PT Nestlé Indonesia juga menyalurkan bantuan sebesar Rp7,7 miliar dimulai pada Juni 2022 dan berlangsung hingga September 2022 kepada peternak sapi di Jawa Timur, termasuk 35 mitra koperasi dalam bentuk obat-obatan, vitamin, disinfektan, dan pakan tambahan. H. Nurianto, Ketua KUD Dadi Jaya, Purwodadi mengungkapkan rasa syukur atas bentuk nyata yang dilakukan oleh pemerintah dan PT Nestlé Indonesia dalam hal penanggulangan wabah PMK di Jawa Timur.

“Kami sangat berterima kasih atas ketangkasan pemerintah dan pihak swasta, khususnya PT Nestlé Indonesia dalam upaya percepatan vaksinasi dan pemberian bantuan teknis kepada sapi-sapi kami di Jawa Timur. Harapannya, upaya-upaya tersebut dapat mempercepat penanggulangan hewan-hewan ternak, khususnya sapi yang terjangkit wabah PMK, sehingga proses produksi susu sapi di Jawa Timur dapat kembali berjalan dengan baik,” ujar Nurianto.

Baca Juga: Cegah Penyebaran LSD, Gubernur Minta Sapi Segera Divaksinasi

Sejak 1975 sampai saat ini, Nestlé telah memberikan dukungan berupa pendampingan teknis, edukasi dan kebutuhan pemeliharaan sapi perah kepada mitra koperasi peternak sapi, sehingga industri susu di Jawa Timur bisa terus berjalan serta kualitas Adan produktivitas susu yang dihasilkan dapat tetap terjaga.

“Sebagai perusahaan makanan dan minuman yang senantiasa mengedepankan kesehatan dan keafiatan konsumen kami, PT Nestlé Indonesia berkomitmen untuk tetap menjaga kualitas produk-produk kami, termasuk susu segar. Kami berharap, pemberlakuan vaksinasi serta dukungan lainnya untuk sapi-sapi perah di Jawa Timur dapat menjawab kekhawatiran para peternak atas sapi-sapi yang terjangkit wabah PMK sehingga sapi-sapi tersebut dapat kembali mendukung penghidupan mereka di masa sulit ini, sekaligus menjaga kualitas produksi susu segar yang dihasilkan,” tutup Ganesan.min

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU