Jelang Idul Adha, Permintaan Sapi Kurban di Jombang Turun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Jul 2020 18:37 WIB

Jelang Idul Adha, Permintaan Sapi Kurban di Jombang Turun

i

Sapi milik Amin di Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. (SP/M. Yusuf)

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah yang jatuh pada tanggal 31 Juli 2020, penjualan hewan kurban mengalami penurunan yang cukup berarti.

Penurunan permintaan hewan kurban di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akibat dampak pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum mengalami penurunan.

Baca Juga: Warga Terdampak Tanah Gerak di Jombang Bakal Dapat Bantuan Peralatan Isi Huntara

Hal itu dialami oleh Muhammad Khoirul Amin (49), warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Usaha sapinya kini sepi pembeli. Permintaan hewan kurban anjlok sampai 75 persen.

Usaha penjualan sapi yang dijalani Amin selama 32 tahun ini, tidak seperti pada tahun sebelumnya. Pada tahun ini, ia merasakan langsung dampak dari pandemi Covid-19 terhadap usahanya.

"Banyak yang tidak kurban gara-gara pandemi Covid-19 ini. Dari NU biasanya pesan, sekarang kosong. Lokal saja biasanya 45 ekor, sekarang baru laku 11 ekor. Itu untuk Idul Adha, untuk konsumsi kurban," katanya, kepada jurnalis, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Silpa Dana Desa untuk Pengerjaan Tempat Parkir di Mancilan Jombang, BPD: Salahi Aturan

Amin mengungkapkan, selain untuk konsumsi kurban, permintaan daging sapi untuk konsumsi sehari-hari juga mengalami penurunan. Sebelum pandemi, biasanya menerima permintaan 150 ekor untuk ke luar kota.

"Dengan adanya pandemi ini sangat berkurang, sampai 70 persen. Biasanya sekali pengiriman sampai 150 ekor, sekarang hanya 50 ekor. Pengiriman ke Bandung, Surabaya dan melayani kebutuhan lokal," ungkapnya.

Baca Juga: Tanggapan Pj Bupati Jombang Usai Namanya Dikaitkan Masuk Bursa Pilbup 2024

Akan tetapi, jelas Amin, ia tidak mengalami kerugian meski permintaan daging sapi menurun. Hanya keuntungan dari penjualan yang berkurang. Pasalnya, harga beli sapi di pasaran naik hingga Rp 1 juta setiap ekornya.

"Harga sapi cenderung naik, karena dolar naik. Saya melayani dari timbangan (bobot sapi, red) 280 kilo - 1 ton up. Harga berkisar mulai Rp 17,5 juta - Rp 80 juta. Kenaikan rata-rata sekitar Rp 1 juta - Rp 1,5 juta," pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU