SURABAYA PAGI, Sumenep - Terkait ambruknya jembatan di Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng, Sumenep kembali disoal warga sekitar.
Tokoh masyarakat Desa Meddelan, Amiruddin angkat bicara mengenai Jembatan Meddelan yang dituding sudah terlalu tua.
Baca Juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama
‘’Saya meminta agar pemerintah Kabupaten Sumenep untuk tidak tutup mata terkait laporan warga, ’’kata Mirud sapaan akrabnya saat ditemui wartawan SurabayaPagi, Senin (21/06).
Menurutnya, PU. Bina Marga Sumenep itu tidak hanya siaga dan merespon persoalan ambruknya jembatan di Desa Meddelan melainkan harus segera mengambil sikap tegas dalam upaya perbaikan.
"Jembatan Meddelan itu sudah cukup tua, dan keberadaannya sangat memberikan manfaat bagi desa terutama di lima desa yang ada di Kecamaatan Lenteng," ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, kelima desa yang melintas di jembatan itu, satu diantaranya Desa Meddelan, Desa Sendir, Desa Cangkreng, Desa Daramista dan Desa Gelugur.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep
Bahkan, kata dia, jika Pemkab Sumenep tidak segera menganggarkan kembali Jembatan Meddelan tersebut khawatir Jembatan cepat ambruk.
"Untuk saat ini, warga sudah mulai ketakutan untuk melintasi Jembatan Meddelan, jadi rasa ketakutannya terpaksa harus putar jalan sekalipun agak jauh," kilahnya.
"Makanya, Pemkab Sumenep, jangan lamban dalam menangani perbaikan jembatan, karena berimbas pada sektor perekonomian di masyarakat khususnya ke lima desa tersebut," pungkasnya.
Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai
Sementara Kepala Dinas PU. Bina Marga, Eri Susanto mengatakan, jika berdasarkan hasil survei sementara, jembatan di Desa Meddelan tersebut sudah harus dirombak total.
“Keberadaannya memang sudah harus dirombak total, namun untuk tahun ini anggaran APBD sudah di dok, jadi kita anggarkan untuk tahun selanjutnya," pungkasnya. (Ar)
Editor : Mariana Setiawati