Kemenperin Ungkap Industri Kecil Menengah Serap 12,39 Juta Pekerja pada 2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Jan 2023 15:34 WIB

Kemenperin Ungkap Industri Kecil Menengah Serap 12,39 Juta Pekerja pada 2022

i

Foto ilustrasi. Foto: Kemenperin.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa sektor industri kecil dan menengah (IKM) telah menyerap sebanyak 12,39 juta tenaga kerja. Angka tersebut sebesar 66,25 persen dari total tenaga kerja di sektor industri.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mencatat, sepanjang 2022, sektor IKM juga telah berkontribusi sebesar 21,37 persen dari total nilai output industri pengolahan.

Baca Juga: Kemenperin: Stok Gula dan Minyak Goreng Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024

"Selama ini, sektor IKM punya peranan yang sangat penting dalam upaya penyerapan tenaga kerja dan pemerataan kesejahteraan. Oleh karena itu, melalui beragam program strategis yang kami miliki, kami berupaya semakin memacu daya saing IKM di semua lini, dari hulu sampai hilir," kata Reni Yanita, di Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

Reni mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2022, jumlah IKM mencapai 4,4 juta unit usaha atau sebagai mayoritas (99,7%) dari total unit usaha industri di Indonesia.

Menurut Reni, sepanjang tahun 2022, Ditjen IKMA telah melakukan berbagai program peningkatan daya saing sektor IKM, di antaranya melalui fasilitasi teknologi dan sarana prasarana teknologi, peningkatan kualitas produk dan keahlian pelaku IKM, serta peningkatan akses pasar.

"Dalam fasilitasi teknologi, Ditjen IKMA telah memfasilitasi IKM melalui program restrukturisasi, yaitu potongan harga pembelianmesin dan/atau peralatan kepada IKM,” jelasnya.

Nilai potongan harga yang diberikan tersebut, yakni sebesar 25% dari harga pembelian untuk mesin atau peralatan buatan luar negeri. Selanjutnya, potongan sebesar 40% dari harga pembelian untuk mesin atau peralatan buatan dalam negeri.

Baca Juga: Miliki Fasilitas IPAL, Sentra IKM Batik Kota Mojokerto Menjadi Terlengkap se Indonesia

Sebanyak 99 pelaku IKM telah mendapatkan program restrukturisasi mesin atau peralatan pada 2022.

“Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, program restrukturisasi ini menunjukkan adanya peningkatan kapasitas produksi IKM sebesar 103% sehingga kinerja usahanya dapat meningkat,” ujarnya.

Selain itu, dalam upaya peningkatan kualitas produk dan keahlian pelaku IKM, Ditjen IKMA telah memfasilitasi desain kemasan dan merek bagi IKM kepada 189 IKM, meningkat dibandingkan pada tahun 2021 yang mencapai 100 IKM. Di samping itu, Ditjen IKMA memberikan bantuan cetak kemasan kepada 71 IKM.

Baca Juga: Berpotensi Kembangkan IKM, Menperin Genjot Industri Modifikasi Otomotif

Sementara itu, terdapat 4.202 IKM yang telah bergabung dalam program e-Smart IKM hingga akhir kuartal III - 2022 dan 839 IKM berhasil onboarding di marketplace melalui program tersebut. Sebanyak 12 IKM di antaranya juga telah menerapkan teknologi 4.0 pada lini produksi.

“Salah satu pilot project penerapan teknologi 4.0 pada lini produksi dilakukan oleh IKM pangan yang mengimplementasikan cloud computing, big data & Artificial Intelligent untuk meningkatkan kualitas bahan baku, efisiensi proses produksi dan forecast tren penjualan produk," tuturnya. 

Setelah bergabung di e-Smart IKM, IKM berhak mendapatkan pembinaan workshop literasi digital, digital marketing, onboarding pemasaran digital, optimisasi e-commerce dan pengembangan bisnis. Dalam mendukung IKM dapat onboarding ke marketplace, Ditjen IKMA menyinergikan program e-smart IKM dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU