Nganggur 2 Bulan jadi Motif Pencurian

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 23 Nov 2020 22:08 WIB

Nganggur 2 Bulan jadi Motif Pencurian

i

Polisi menunjukkan barang bukti yang digunakan pelaku untuk mencuri kotak amal saat rilis kasus di Polres Malang.

 

Satu Keluarga Mencuri Kotak Amal di Masjid

Baca Juga: Rumah di Malang Dirampok, Korban Disekap dan Dilakban

 

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Kasus pencurian kotak amal yang dilakukan satu keluarga yang videonya sempat viral, RSH (43) sang ayah/suami ditetapkan polisi sebagai tersangka dan otak pencurian.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Malang AKBP Hendri Umar dalam dalam konferensi pers di Mapolres Jalan Ahmad Yani, Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (23/11/2020).

"Kami tegaskan, tersangka (Bapak) merupakan otak dari aksi pencurian. Yang lainnya, hanya diajak dan mau karena diancam oleh tersangka," ujar Hendri Umar.

Hendri membeberkan, pengungkapan berawal dari penyelidikan adanya rekaman CCTV pencurian kotak amal di sebuah masjid wilayah Pagelaran, Kabupaten Malang.

Baca Juga: 2 Rumah di Blitar Dibobol Maling saat Ditinggal Mudik, Pelaku Terekam CCTV

Dari penyelidikan itu, lanjut Hendri, Satreskrim Polres Malang berhasil mengidentifikasi pelaku, dibantu Polsek Pagelaran akhirnya pelaku bisa diamankan.

"Tersangka diamankan Sabtu (21/11/2020) siang, oleh Satreskrim dibantu Polsek Pagelaran. Selain tersangka, turut juga disita barang bukti kejahatan," bebernya.

Hendri menambahkan tersangka mengancam tidak akan menafkahi, jika istri dan anaknya menolak untuk membantu mencuri.

"Jadi tersangka mengancam tidak akan menafkahi, jika tidak ikut mencuri. Itu disampaikan kepada perempuan berstatus mantan istri dan anak laki-lakinya. Hingga kemudian mereka ikut mencuri," ungkapnya.

Baca Juga: Polres Malang Berangkatkan Ratusan Peserta Program Balik Gratis

Sementara itu, faktor ekonomi menjadi latar belakang tersangka nekat mencuri kotak amal masjid. Tersangka yang sebelumnya bekerja sebagai kernet bus sudah dua bulan lamanya menganggur.

"Tersangka dulu kenek bus, dan beralasan karena pandemi COVID-19 kehilangan pekerjaan dan kemudian menganggur," beber Hendri.

Tersangka dikenakan pasal 263 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU