Penerus Jokowi, Diramal Keturunan China

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Jun 2022 20:21 WIB

Penerus Jokowi, Diramal Keturunan China

i

Puan dan Prabowo dalam sebuah kesempatan.

Duet Prabowo - Puan Maharani Disorot, Juga Erick Thohir

 

Baca Juga: Politisi Jalin Politik Silaturahmi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Peramal Indigo, Tigor Otodan membeberkan hasil ramalannya terkait sosok Presiden RI 2024 penerus tongkat estafet Jokowi. Tak disangka, berdasarkan hasil pengamatan mata batinnya, presiden Republik Indonesia mendatang memiliki ras atau keturunan China. Meski demikian kata dia, presiden yang terpilih tersebut tidak mau menunjukkan etnis aslinya.

“Dia memiliki ras China tapi tidak mau dipanggil China,” kata Tigor dilansir dari YouTube Channel Ngaji Roso bertajuk “Presiden 2024 Benar-benar Keturunan China”, Rabu (1/6/2022).

Tigor belum bisa menyebut siapa sosok yang dimaksud keturunan China tersebut. Namun ia bisa memastikan, orang itu benar-benar ada. Ramalannya ini bila benar tidak mengarah pada sosok Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno.

Konon yang punya keturunan dari Ras Tionghoa, Prabowo dan Erick Samola. Bisa jadi kandidat kuat gunakan hitungan Tigor Otodan, Prabowo-Puan Maharani. Keduanya diusung dua partai nasionalis, PDIP-Gerindra.

Prabowo, putra Sumitro Djojohadikusumo sang begawan ekonomi. Sumitro, merupakan salah satu ekonom terkenal di Indonesia. Dia pernah menjabat Menteri Negara Riset Indonesia, Menteri Perdagangan Indonesia, Menteri Keuangan Indonesia, hingga Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia pada era Sukarno dan Soeharto.

Prabowo dikenal keturunan china dari pihak ayah,” sebut @janet***. Sedangkan,Erick tohir,” juga konon ada ras China. Erick serobot @Basuki.

 

Ramalannya Tepat

Tayangan ramalan ini menuai respon beragam dan warganet. Mereka pun menebak-menebak siapa sosok presiden ke-8 RI yang dimaksud anak Indigo asal Kediri, Jawa Timur tersebut. “Berarti bkn Pak Anies dong. Kasian dia dg para pendukung nya sngt ambisi,” celetuk @bentang***. “Bismillah siapapun presiden RI cinta NKRI bukan Merusak NKRI,” cetus @rafiah

Tigor Otadan adalah anak indigo asal Kediri, Jawa Timur yang ramalannya dianggap selalu terbukti. Tigor diantaranya meramal tepat soal tenggelamnya KRI Nanggala, KMP Yunice, dan yang terbaru ialah meninggalnya pedangdut senior Neneng Anjarwati beberapa waktu lalu.

Bukan hanya itu, bahkan masih banyak ramalan dan prediksi mengenai bencana yang akan dialami Indonesia di masa mendatang

 

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Memunculkan Partai Sendiri

Menurut catatan Litbang Surabaya Pagi, sudah sejak Pemilu 1999, warga Tionghoa mulai mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Sejak saat itu sejumlah warga keturunan China  memunculkan partai sendiri, seperti Partai Reformasi Tionghoa Indonesia, Partai Pembauran Indonesia, dan Partai Bhinneka Tunggal Ika. Partai Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan bisa menempatkan wakilnya di DPR, yakni L Sutanto dari Kalimantan Barat (Kalbar).

Dari data asiapacific.anu.edu.au, terdapat setidaknya 150 caleg dari etnis Tionghoa yang berpartisipasi dalam Pemilu 2004, meski akhirnya hanya sebagian kecil yang berhasil mendapatkan jatah kursi di parlemen.

Pakar Budaya China dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Johanes Herlijanto mengatakan, partisipasi etnis Tionghoa dalam berpolitik sejatinya telah dilakukan sejak awal abad 20.

Ia soroti Keikutsertaan masyarakat Tionghoa dalam kancah politik di Indonesia pun terus meningkat pada Pemilu 2009 dan 2014. Bahkan pada Pemilu 2014 tercatat 315 caleg berasal dari etnis Tionghoa.  Jumlah ini naik dibandingkan Pemilu 2009 yang hanya punya 213 caleg Tionghoa.

 

Kemunculan Ahok

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

Baru jelang pemilu tahun 2014, Ahok muncul dengan sejumlah kebijakan baru yang belum pernah diambil pemimpin dari kelompok mayoritas. Para pemilih pun seolah tak 'terusik' dengan keberadaan Ahok yang berlatar belakang etnis China. Serangan pada Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012, kata Herlijanto, juga tak memengaruhi pemilihan pada Jokowi.

"Itu artinya penerimaan masyarakat terhadap etnis Tionghoa semakin besar. Ini jadi fenomena yang cukup menarik," kata Johanes Herlijanto kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/2). Herlijanto adalah pengajar FISIP di UPH itu.

Meski demikian, ia tak menampik bahwa kondisi politik nasional sampai kini masih dominan menggunakan politik identitas untuk meraih kekuasaan. Tak heran jika pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, Ahok yang pernah menjadi mantan Bupati Belitung Timur kemudian tersandung masalah penodaan agama hingga memicu kehebohan di tataran politik nasional. Ia kemudian dipenjara selama dua tahun.

Litbang Surabaya Pagi mencatat ada sejumlah konglomerat etnis Tionghoa pemilik bisnis batubara punya jaringan dan pengaruh kuat di pemerintahan. Maka, jangan heran, rencana membatasi produksi batubara nasional menjadi maksimum 400 juta ton mulai 2019 batal begitu saja. Larangan ekspor batubara sepanjang Januari 2022 pun bisa dicabut dalam rentang dua minggu setelah diumumkan. Pemerintahan Jokowi boleh sok galak di awal, tapi ujung-ujungnya toh meladeni pula kemauan para oligark batubara.

Hingga tahun 2020, lima induk usaha batubara terbesar di Indonesia adalah PT Bumi Resources yang dikendalikan keluarga Bakrie, Grup Sinar Mas Mining milik keluarga Widjaja, PT Adaro Energy yang dikontrol bersama oleh keluarga Thohir serta keluarga Soeryadjaya dan kerabatnya, PT Indika Energy yang dikontrol keluarga Sudwikatmono, dan PT Bayan Resources yang dipimpin Low Tuck Kwong.

BUMN industri pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) hanya duduk di posisi keenam. Setiap induk itu menaungi berbagai perusahaan berbeda. Informasi ini didapat dengan menggabungkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, laporan tahunan, dan situs resmi berbagai perusahaan “arang”, serta berita berbagai media massa.

Saat ini, setidaknya delapan oligarki yang menguasai enam induk usaha batubara tersebut: Aburizal Bakrie, Fuganto Widjaja, Sandiaga Uno, Edwin Soeryadjaya, Garibaldi “Boy” Thohir, Erick Thohir, Agus Lasmono, dan Low Tuck Kwong. Ada pula pebisnis batubara yang jumlah produksi perusahaannya sebenarnya relatif kecil, tapi memiliki jaringan dan pengaruh kuat di lingkaran konglomerat, militer, politik, dan pemerintahan Prabowo dan Luhut. erk/yt/jak

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU