Tumbuhkan Perekonomian Jatim, Festival Mangrove Kembali Digelar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Mei 2023 12:38 WIB

Tumbuhkan Perekonomian Jatim, Festival Mangrove Kembali Digelar

i

Gubernur Khofifah saat Festival Mangrove ke-4 di Kabupaten Trenggalek, Sabtu (27/5/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Trenggalek - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, kembali mengadakan Festival Mangrove ke-4 di Hutan Mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek, Sabtu (27/5/2023).

Turut hadir dalam kegiatan itu Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dan jajaran Forkopimda Kabupaten Trenggalek lainnya.

Baca Juga: Gapoktan di Trenggalek Bagikan Ribuan Liter POC Gratis

"Hari ini (sabtu) adalah Festival Mangrove keempat, kita menanam mangrove, kita juga tabur benih ikan, kita juga melepasliarkan burung," kata Gubernur Khofifah, Sabtu (27/5/023).

Festival ini diselenggarakan di berbagai wilayah di Jawa Timur dengan tujuan mendorong perbaikan ekosistem mangrove, mengoptimalkan hilirisasi mangrove, dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Kita akan memaksimalkan hilirisasi mangrove ketika ekosistem mangrove sudah bisa terbentuk. Dengan pengembangan dari hulu ke hilir kita harap ekonomi masyarakat bisa terangkat dengan tetap memberikan daya dukung alam dan lingkungan ,” ujarnya.

Khofifah menjelaskan, ada dua hal penting yang perlu dilakukan sebelum hilirisasi ekosistem mangrove dilakukan. Pertama, habitat yang terbentuk dari ekosistem mangrove harus dipastikan terlebih dahulu. Setelah dipastikan, baru bisa dilakukan tabur ikan, kepiting, udang dan pelepasliaran beberapa jenis burung.

Selanjutnya, yang kedua yang harus dilakukan adalah memastikan proses hilirisasi dalam bidang ekonominya sudah berjalan dengan baik.

“Kalau hilirisasinya sudah jalan, baru kita bisa melakukan Festival Mangrove. Ini adalah SOP yang  selalu kita lakukan dalam Festival Mangrove, selanjutn6a kita akan meluaskan ide-ide baru pengembangan ekosistem mangrove," ungkapnya.

Baca Juga: 4 Titik yang Tertimbun Longsor di Trenggalek Dibuka

Dalam kunjungan kerja tersebut, Khofifah berkesempatan menanam mangrove dengan jenis Pidada atau Sonneratia, melepasliarkan 23.000 ekor udang dan 527 ekor ikan bandeng, serta menyusuri sungai untuk memeriksa kondisi vegetasi bakau di Pantai Cengkrong

"Kami memang secara rutin melakukan penanaman mangrove, rasanya hampir di semua titik di mana ada hutan mangrove kita sudah sempat (menanam bakau)," ucapnya.

Penanaman bakau tersebut merupakan salah satu wujud komitmen Khofifah dalam mewujudkan net zero emission tahun 2060.

"Alhamdulillah, ini berarti kesadaran untuk merawat ekosistem dan daya dukung alam dalam mendukung upaya pengurangan emisi gas dan Net Zero Emisson 2060 semakin meningkat," tuturnya.

Baca Juga: Harga Gabah di Trenggalek Turun

Selain itu, juga dilakukan pelepasliaran beberapa jenis burung diantaranya burung pleci 200 ekor, prenjak 4 ekor, tekukur 50 ekor, dari BKSDA Jatim dan Perkutut 58 ekor Pleci 58 ekor, Peking Manyar 120 ekor, Peking Kaji 58 ekor dari Dinas ESDM Prov Jatim.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menilai, banyak jenis hilirisasi mangrove yang sudah tumbuh dan berkembang. Sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Bahkan, ada yang telah menjadi produk-produk UMKM hingga produk yang sudah ekspor ke luar negeri.

Di komplek Pantai Cengkrong sendiri dipajang berbagai produk olahan berbahan baku bakau dari berbagai daerah di Jawa Timur mulai dari kopi, sirup, hingga pewarna batik berbahan baku bakau.

"Untuk hilirisasi bakau ini ekonominya ternyata luar biasa. Di sini ada tenant yang mendisplay produk-produk hilirisasi dari ekosistem mangrove yang sudah terbangun. Nah dari ekosistem mangrove tentu ini akan menjadi eduwisata ekologi dan wisata terbaru," pungkasnya. trg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU