UK Petra dan Ubaya Gagas Modul Pembelajaran SD di Daerah 3T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 09 Jun 2021 13:53 WIB

UK Petra dan Ubaya Gagas Modul Pembelajaran SD di Daerah 3T

i

Salah satu siswa SD di Daerah 3T yang tengah belajar membaca. SP/ Lady Yuvinda

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Dengan semangat membantu anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) dalam mengakses pendidikan, Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya dan Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi menggagas modul mengenai mitigasi bencana serta penanggulan bencana berupa komik untuk siswa SD. Kolaborasi tersebut diusung dalam kegiatan bertajuk United for Others (UFO 2021). Program ini adalah ajang inovasi di bidang pendidikan yang digelar oleh BEM UK Petra dan Ubaya.

“Mengambil tema Enlight: Extending the Length of Touch, kami berharap peserta dapat lebih peduli terhadap peningkatan pemerataan pendidikan dan edukasi bencana alam di Indonesia,” kata Samuel Christian Ketua Panitia UFO 2021, Rabu (9/6/2021).

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Lebih lanjut Samule menjelaskan, tahun ini kegiatan UFO diikuti 168 mahasiswa berbagai program studi dari UK Petra dan Ubaya yang dibagi menjadi dua sektor. Yakni sektor seni yang harus membuat komic strip mengenai mitigasi bencana alam serta penanggulangan bencana alam di Indonesia dan sektor pendidikan yang akan membuat modul pembelajaran IPA dan matematika sederhana. Modul pembelajaran itu akan didistribusikan kepada kurang lebih ke 35.00 anak-anak SD di berbagai wilayah 3T di tanah air.

“Kami tak sendiri, kami bekerja sama dengan Yayasan Tangan Pengharapan, Athaya Widyanata Indonesia, Kelompok Studi Psikologi Bencana (KSPB) Ubaya dan Habibat for Humanity Indonesia untuk proses ini,” ujar Samuel.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Sebelum para mahasiswa mengerjakan modul ini, para peserta sejak bulan April 2021 sudah mengikuti kegiatan Technical Meeting dan workshop terlebih dahulu melalui zoom. Technical meeting itu supaya para peserta memahami cara membuat modul. Misalnya modul IPA yang membahas secara umum mulai anggota tubuh manusia, jenis-jenis hewan, jenis tumbuhan, lingkungan hingga pemanfaatan Sumber Daya Alam.

Sedangkan modul matematika berisi mulai dari pembahasan perkalian, pengurangan, pembagian, operasi hitung campuran, bilangan desimal, aplikasi persen dan lain-lain. Sementara modul di sektor seni akan menghasilkan dua modul yaitu volume 1 dan volume 2 yang dipenuhi dengan cerita bergambar yang berwarna dan menarik perhatian anak-anak. Luasnya Indonesia dan tidak meratanya sisi teknologi serta infrastruktur inilah yang membuat program ini dijalankan.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

“Semoga dengan memberikan yang kami pelajari saat ini dari di bangku kuliah, bisa membuat anak-anak Indonesia semakin mudah dalam mengakses pendidikan. Ini harapan kami bersama, dan semoga terealisasi,” pungkas Samuel. La

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU