SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Buku ini berisi tentang desa Ngadas dan Kebobang Gunung Kawi dimana masyarakatnya masih menganut beranekaragam budaya dan berbeda agama, yang awalnya masyarakat tersebut tidak mempunyai keyakinan apapun dan kemudian tumbuh menjadi masyarakat yang beragama dan harmonis, Rabu (18/11/2020).
Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat yang berkembang di masyarakat, dengan membaca buku ini bukan hanya menambah kekayaan ilmu terkait dengan budaya dan agama saja, akan tetapi akan menambah wawasan keilmuan yang sangat membantu tanpa perlu datang kepada masyarakat Ngadas dan Kebobang Gunung-Kawi Malang.
Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024
Dalam buku ini dijelaskan secara detail terkait bagaimana masing-masing agama yang ada di Ngadas dan Kebobang Gunung-Kawi Malang sangat kuat dan bertahan di tengah-tengah perbedaan dengan agama lainnya. Informasi apa yang ingin diketahui oleh masyarakat terkait dengan masyarakat Ngadas dan Kebobang Gunung-Kawi Malang tersaji didalam buku ini.
Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024
Adanya perpindahan masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain juga menjadikan tercampurnya budaya namun melalui buku ini dapat dipahami bagaimana suatu keyakinan dapat tetap bertahan ditengah-tengah masuknya budaya baru. Di era globalisasi ini juga tidak bisa membatasi dan membuka pintu masuknya budaya maupun warga Negara asing yang datang untuk berkunjung dan mau tidak mau mengakibatkan tercampurnya budaya asing dengan budaya asli kita namun melalui buku ini tetap dapat dipahami bagaimana budaya asli dari masyarakat Ngadas dan Kebobang Gunung-Kawi Malang.
Pada penerbitan buku pertamanya tidak tanggung-tanggung akan diberikan diskon sebesar 50% pada 10 (sepuluh) orang pembeli pertamanya pada saat seminar bedah buku tersebut dan diharapkan dengan adanya iklan di media dapat membantu dan memberi informasi terhadap masyarakat luas. Bedah buku pertama ini akan dilakukan pada seminar yang rencananya akan dilaksanakan di salah satu hotel ternama yang lokasinya berada di Surabaya barat, dengan mengundang petinggi-petinggi kampus yang ada disurabaya. aid
Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya
Editor : Redaksi
