Saat ini vaksin corona yang disuntikan impor dari RRC yaitu vaksin Sinovac. Anggaran impor sebesar Rp 20,9 triliun. Pada saat ini juga sedang ada penelitian vaksin nusantara oleh anak bangsa. Vaksin nusantara hasil terobosan dr. Terawan, sudah melampaui uji klinis pertama. Harganya jauh dibawah harga Sinovac.
Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin
Dengan fakta itu, ada apa sebuah kementerian ngotot impor vaksin dan tidak menyetujui vaksin nasional. Vaksin merah putih baru dikembangkan pertengahan tahun 2022. Sedangkan vaksin nusantara sudah lolos uji klinis tahap pertama pertengahan Februari 2021 lalu.
Mulai hari ini Surabaya Pagi, meminta Suara Rakyat terkait pengembangan vaksin dalam negeri seperti Vaksin Nusantara. Redaksi bisa menerima suara dan opini dukungannya dan dikirimkan ke [email protected].
===
Prinsipnya kita dukung karya anak bangsa, seperti kata Pak Presiden apakah itu vaksin Nusantara, Merah Putih atau ada yang lain. Seperti apa teknisnya dan masalahnya fasilitas apa yang mesti ada. Agar kita bisa beri kepercayaan pada anak-anak bangsa.
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah
Kami sebagai orang NU, pasti mendukung vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Apalagi adanya kehadiran vaksin buatan anak bangsa. Sekarang yang paling tau kondisi orang Indonesia itu siapa sih ?, atau mungkin orang asing ?. Ya masyarakat itu sendiri yang tau. Formula itu bagus untuk orang Indonesia. Baik vaksin Nusantara atau Merah Putih.
Arifin Hamid, Ketua Pusat Koperasi Syariah Syirkah Mu’awanah (Puskopssim) NU Jatim
Vaksin buatan anak bangsa Indonesia seperti vaksin Nusantara harus didukung. Karena vaksin buatan anak bangsa ini secara genetik, menggunakan orang-orang yang sesama, sehingga polimorfismenya dan genetiknya itu sama. Jadi dimungkinkan kalau kita memakai vaksin Indonesia lebih mendekati genetik-genetiknya. Meski begitu, kita tunggu saja proses uji klinis dan penelitiannya sampai tuntas. Semoga saja, sensivitas dan spesifitasnya bagus.
Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19
Dr. dr. Sukma Sahadewa, MKes, S.H, M.H, M.Sos, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijayakusuma
Menurut saya, lebih mendukung vaksin dalam negeri. Karena vaksin buatan negeri sendiri juga tidak kalah dengan vaksin luar negeri. Apalagi sudah terdapat uji klinis,harga terjangkau itu sudah nilai positif untuk bangsa Indonesia sendiri.
Zona Wijaya Putra, Mahasiswa Unesa Surabaya
Meskipun saat ini vaksin nusantara dinilai BPOM belum sesuai kaidah medis, namun penting untuk terus didukung, Dengan ketentuan apa saja yang masih perlu diperbaiki agar sesuai dengan yang dimaksud BPOM hendaknya dipenuhi, Harus bangga jika kita mampu memproduksi vaksin buatan anak bangsa.
Daffa, Pelajar SMA Maryam Surabaya
Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu
Vaksin karya anak bangsa saya lihat kok seperti diulur-ulur. Kayaknya mafia obat mulai bekerja. masalah administrasi aja dijadikan masalah. harusnya yang dilihat itu sisi ilmiahnya, apakah sudah memenuhi standar yabg ada. Mari kita dukung dan cintai produk anak bangsa. Vaksin Nusantara atau Merah Putih, harus berhasil.
Isma Dinata, Pekerja Swasta, Surabaya
Berharap indonesia mampu menemukan dan mengembangkan vaksin sendiri, sehingga tidak ada lagi vaksin dengan harga mahal. pastinya yg bisa vaksin mandiri hanya orang kaya. sangat jomplang dibandingkan harga vaksin mandiri di india yg kalau dirupiahkan sekitar 50 ribu.
Maria Ferizka, Pendidik, Surabaya
Editor : Moch Ilham