Kargo Gas Alam Cair Tangguh Dikirim ke Pembangkit Listrik PLN

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 19 Okt 2023 13:54 WIB

Kargo Gas Alam Cair Tangguh Dikirim ke Pembangkit Listrik PLN

i

LNG Tangguh Train 3 dari Papua Barat.

 

SURABAYAPAGI.COM, Papua Barat - Sebagai upaya dalam menjawab kebutuhan akan energi yang terjangkau dan terpercaya. SKK Migas umumkan pengirim kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) pertama dari Kilang LNG Tangguh Train 3 di Papua Barat ke pembangkit listrik PT PLN (Persero).

Baca Juga: Pemudik Mobil Listrik Merasa Nyaman

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, melalui keterangannya mengatakan bahwa hal ini merupakan kemajuan luar biasa dari sebuah proyek strategi nasional skala besar.

"Pengapalan pertama kargo LNG ke PLN ini juga memberikan sinyal positif terhadap daya serap gas dalam negeri yang akan digunakan untuk menjawab tantangan energi Indonesia," ujar Dwi pada Kamis (19/10/2023).

Baca Juga: Kisah Pemudik Mobil Listrik, Jakarta-Muara Enim

SKK Migas mencatat dengan beroperasinya Tangguh Train 3, kapasitas produksi dari dua train yang saat ini telah beroperasi akan bertambah 3,8 juta ton dan membuat total kapasitas produksi tahunan menjadi 11,4 juta ton.

Tangguh sendiri merupakan produsen LNG terbesar di Indonesia dan produksi dari Tangguh Train 3 akan berkontribusi signifikan dalam pencapaian target produksi gas nasional sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Baca Juga: Tekankan Pentingnya Budaya Keselamatan, PLN Gelar Inspection Day Bulan K3 Nasional

Di luar tambahan train LNG baru, proyek pengembangan Tangguh juga mencakup konstruksi dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi, fasilitas pemrosesan LNG, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Sesuai dengan komitmen yang telah dibuat, Tangguh Train akan terus meningkatkan dampak positif. Dengan sebagian gas yang diproduksi didedikasikan kepada elektrifikasi di Papua Barat, dan untuk melanjutkan pengembangan pekerja Tangguh dari Papua sekitar 73 persen sampai 85 persen pada 2029. ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU