SURABAYAPAGI, Surabaya - Bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur berdampak pada lahan pertanian. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur mencatat lahan
Pertanian padi yang terdampak banjir 7998,19 hektare. Akibatnya 813,25 hektare tanaman padi mengalami gagal panen alias puso.
Baca Juga: Heboh! Lautan Pasir Gunung Bromo Berubah Jadi Fenomena Sungai Dadakan
Sementara 3163 hektare telah surut, kemudian lahan jagung yang terkena banjir seluas 49,2 hektare. Akibatnya 14,2 hektare puso. Saat ini, 25 hektare dinyatakan surut.
Selain itu 5 hektare lahan cabai dan 0,50 hektare bawang merah terendam banjir yang berakibat puso. Sehingga total 8052,89 hektare terkena banjir yang berdampak pada 827,95 hektare lahan tanaman pangan dan hortikultura mengalami puso. Sementara 3188 hektare lahan dinyatakan surut.
Baca Juga: Rawan Longsor dan Banjir, KAI Daop 8 Cek Infrastruktur Jalur KA Blitar-Malang
"Sebenarnya yang puso tidak banyak dibandingkan luas lahan jatim 1,2 juta hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dydik Rudy Prasetya, di Surabaya, Selasa (19/3).
Rudy mengatakan mayoritas tanaman pertanian yang puso adalah padi. "Lahan yang terendam banjir tersebar di berbagai daerah. Seperti di Lamongan, Mojokerto dan Bangkalan. Hingga saat ini kami terus melakukan pemantauan," jelasnya.
Baca Juga: Paslon Yes-Dirham Klaim Pelayanan Publik Sudah On The Track, Begini Faktanya
Rudy mengingatkan para petani untuk selalu waspada. Apalagi, curah hujan di Jatim masih cukup tinggi. Pemprov terus mendorong para petani untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan asuransi jika mengalami musibah. Yang luasnya parah juga didata. Nanti kami ajukan bantuan benih dari Kementan," ujarnya. sb/ana
Editor : Mariana Setiawati