Eksis Bisnis Sego Ijo Pariwangi Ciri Khas Nusantara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 09 Jun 2021 08:34 WIB

Eksis Bisnis Sego Ijo Pariwangi Ciri Khas Nusantara

i

Minggrit Diajeng Putri Kusuma pemilik bisnis kuliner catering Sego Ijo Pariwangi. SP/ Femal Ishaq

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Minggrit Diajeng Putri Kusuma atau biasa disapa ajeng adalah pemilik bisnis kuliner catering Sego Ijo Pariwangi. Gadis asal Waru Sidoarjo ini Memulai usaha dengan ide yang tidak sengaja melintas dalam pikirannya nyatanya mampu menghantarkan ajeng menuju puncak kesuksesan.

Berawal dari sudah terbiasanya nasi dengan olahan kelapa dan santan, seperti nasi kuning dan nasi sejenisnya, maka tercetuslah ide menarik dengan konsep nasi ijo olahan pandan dan menjadi beda dari nasi nasi olahan biasanya.

Baca Juga: Warga Sidoarjo Minta KPK Segera Tahan Gus Muhdlor

"Nasinya sendiri berwarna hijau nan indah, serta wangi, sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang melihatnya", ucap ajeng kepada surabaya pagi, Rabu (9/6/2021)

Perpaduan rasa gurih nasi olahan pandan serta racikan rempah khas indonesia, menjadikan Sego Ijo Pariwangi sebagai khas masakan nusantara. Tidak mudah untuk memulai ini, pada tahun 2014 awal mula tercetusnya ide ini,  banyak hambatan yang dilalui untuk pemasaranya.

"Mengingat semakin banyaknya pelaku usaha yang sukses berbisnis di bidang kuliner, membuat saya termotivasi untuk bisa mencapainya," ucapnya

Baca Juga: H-2 Lebaran, Volume Sampah di TPA Jabon Naik Hampir 100 %

Dan setelah lulus kuliah  pada thun 2015 ia mencoba untuk terjun ke lapangan dengan menawarkan konsep nasi olahan pandan buatanya kepada tetangga atau kerabat yang kebetulan punya acara keluarga maupun arisan.

"Alhamdulillah dari situ sedikit banyak  mereka suka dengan konsep olahan nasi yang saya buat, sehingga membuat mereka merekomendasikan nasi olahan pandan saya ke kerabat maupun relasinya untuk pesan" imbuhnya.

Bermula omzet awal jual Sego Ijo Pariwangi hanya 2 juta perbulan di tahun 2015 hingga bertumbuh pada puncaknya mencapai diatas 10 juta perbulan tahun 2018.

Baca Juga: Proyek Miliaran Tak Transparan, Anggaran Desa Penambangan Diduga Diselewengkan

Dengan Prinsip belajar dan melakukan atau istilah kerenya learning by doing, membuat ajeng melalui prosesnya dengan baik hingga sekarang

Selain keuntungan yang besar, bisnis ajeng dibidang kuliner mampu juga menyerap tenaga kerja khususnya dibidang kuliner bagi tetangga atau warga sekitar yang belum mendapatkan kerja. Fe

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU