Jokowi di Muktamar ke-34 NU, Bicara Vaksin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Des 2021 20:38 WIB

Jokowi di Muktamar ke-34 NU, Bicara Vaksin

i

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Muktamar ke-34 NU dengan tema 'Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia di Lampung, Rabu (22/12/2021).

Diikuti 1959 warga Nahdliyyin. Ada 3 Kandidat Kuat Calon Ketum PBNU mendatang yaitu Petahana Ketum PBNU Said Aqil Siroj, dan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, Saudara Menteri Agama KH Yahya Cholil Staquf 

 

Baca Juga: Politisi Jalin Politik Silaturahmi

SURABAYAPAGI.COM, Lampung- Presiden Joko Widodo memuji sikap para kyai Nahdlatul Ulama (NU). Terutama dalam membantu pemerintah menenangkan umat dalam masa pandemi Covid-19.

Termasuk, telah mengajak masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan dan ikut dalam program vaksinasi.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat membuka Muktamar ke-34 NU dengan tema 'Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia di Lampung, Rabu (22/12/2021).

“Ini saya rasakan betul, betapa ajakan para Kyai, ajakan para ulama, betul berdampak pada meningkatnya keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi,” ucap Jokowi.

Ia menuturkan, pada awal-awal program vaksinasi dimana ketersediaan hanya vaksin AstraZeneca, banyak daerah yang tidak mau mengambil.

Tetapi, Jokowi mengungkapkan dirinya menerima telpon dari para Kyai di Jawa Timur yang meminta kepada dirinya untuk mengirimkan vaksin AstraZeneca ke Jatim.

 

Para Kyai Jatim

“Saat itu ada telepon dari para Kyai dari Jawa Timur, Pak Presiden silahkan semuanya vaksin dikirim ke Jawa Timur kami terima, besoknya Saya ke Jawa Timur, betul berkumpul dan bener-bener semuanya mau menerima vaksin itu,” cerita Jokowi.

“Setelah itu semua daerah satu persatu mau, mau, mau, mau, inilah pengaruh para Ulama, para Kyai dalam mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi.”

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menyoroti dukungan NU ketika kasus Covid-19 pada pertengahan tahun ini sangat tinggi atau mencapai 56.000 kasus.

“Kasus waktu itu 56.000 sehingga rumah sakit tidak cukup, tidak mencukupi di lorong-lorong rumah sakit, semuanya pasien-pasien antre untuk bisa masuk ke ICU. Alhamdulillah berkat dukungan dari NU kemarin kasusnya alhamdulillah, alhamdulillah hanya 216 kasus per hari di seluruh Tanah Air,” ujar Jokowi.

“Kalau kita memiliki 514 kabupaten kota, kasusnya hanya 206 artinya di setiap kota dan kabupaten itu hanya ada setengah kasus.”

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menambahkan saat ini pemerintah telah menyuntikkan 263 juta vaksin kepada masyarakat di seluruh daerah.

“Bapak Kyai bisa membayangkan menyuntikkan kepada 263 juta kali suntikan, itu pekerjaan yang sangat rumit sangat kompleks, belum membawa vaksinnya ke tempat-tempat yang sangat sulit di atas gunung ke pulau-pulau kecil dengan membawa perahu dengan naik sepeda motor membawa box untuk pendingin vaksin,” lanjut Presiden.

“Alhamdulillah kita sudah mencapai 263 juta dosis pertama 73,9%, dosis kedua 51,8%. Kita harapkan segera bisa mencapai 70% untuk mengejar agar Covid-19 ini tidak menyebar kemana-mana lagi.”

Dalam upaya menekan menangani pandemi Covid-19, Jokowi juga mengungkapkan jika pemerintah sudah memulai vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun.

“Kepada anak-anak 6-11 tahun sudah satu juta, juga kecepatannya sangat bagus sekali Alhamdulillah. Tapi kita tetap harus masih hati-hati, masih harus waspada karena sekarang muncul varian baru yang namanya Omicron,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Ketum PBNU Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan dalam acara Muktamar NU ke-34 yang dihadiri Presiden Jokowi menyebut nama Solikin dan Jumadi sebagai kampungan ndeso.

Menurut Said Aqil di depan Jokowi, masih banyak warga Nahdatul Ulama atau Nahdliyyin yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Hal ini menjadi salah satu pesan yang muncul dalam pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Daarussa’adah Lampung Tengah, Rabu (22/12).

Pesan tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat memberikan kata sambutan dalam acara Muktamar NU ke-34 yang dihadiri Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin.

“Masih kita lihat banyak warga NU yang hidupnya di bawah kemiskinan,” kata Said Aqil, Rabu (22/12).

Padahal, kata dia, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Menurutnya, Indonesia harus mampu mengelola kekayaan tersebut agar dapat menciptakan pemerataan kesejahteraan.

“Indonesia punya potensi sumber daya alam yang luar biasa. Yang dibutuhkan adalah SDM unggul, yang mampu mengolah kekayaan alam itu sebagai modal pembangunan,” katanya.

“Agar pembangunan itu dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya pertumbuhan tapi adalah pemerataan,” sambung Ketua Umum PBNU dua periode ini.

Selain itu soal kemiskinan, Said Aqil juga menyinggung soal nama-nama warga NU yang menurut dia terkesan kampungan.

“Nama jelas Solikin, Jumadi. Namanya kampungan ndeso,” pungkasnya.

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirnya mengumumkan secara resmi jadwal Muktamar ke-34 NU. Muktamar tersebut digelar di Lampung. Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-34 NU, Moh Mukri mengatakan kegiatan Muktamar akan dilakukan pada 22-24 Desember 2021.

Dalam pelaksanaannya, panitia daerah juga menginformasikan para muktamirin atau peserta resmi bakal hadir ke Provinsi Lampung, guna mengikuti rangkaian kegiatan forum permusyawaratan tertinggi warga NU tersebut sebanyak 1.959 orang.

Rinciannya, mereka terdiri dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat, serta ditambah utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang). Maka total peserta sebanyak 1.959 orang.

"Ini muktamiriin, bukan muktamir out. Mereka kategori peserta mewarnai kegiatan berada di luar dan tidak bisa masuk ruang-ruang sidang. Jadi akan sangat ketat sekali, kita bukan hanya menjaga prokes tetapi juga menjalankan protokol kepresidenan," kata Mukri.

Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.

Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.

Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.

Salah satunya Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar.

Kandidat Gus Yahya, mengklaim didukung 447 PC-PW se-Indonesia dan Kiai Said 327 dari 510 pemilik suara (PCNU) yang sudah terdaftar. lalu berapa yang mendukung Kiai Marzuki?

Ketua LP Ma’arif PCNU Lumajang, Moch Subchan Afandi mengkalaim, ada 267 pengurus cabang (PC) yang mendukung secara penuh Kiai Marzuki memimpin PBNU. n lmp, er, 02

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU