Awas, Surabaya Diluapi Kali Lamong

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Des 2020 22:59 WIB

Awas, Surabaya Diluapi Kali Lamong

i

Banjir di Morowudi menggenangi rumah warga. SP/Patrik Cahyo

Antisipasi Banjir Tahunan di Surabaya, Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah Bangun Tanggul Disepanjang Perbatasan Surabaya dan Gresik. BMKG Juga Ingatkan Hujan Deras Disertai Angin Kencang

 

Baca Juga: 5.000 Properti di Rusia Terendam Banjir

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Permasalahan banjir akibat meluapnya Kali Lamong sudah menjadi bencana alam tahunan di wilayah Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.  Bahkan, Kota Surabaya daerah paling terdampak cukup besar, selain Gresik. Luapan Kali Lamong yang cukup parah, pada tahun 2013-2014. Dua wilayah Surabaya di Kecamatan Benowo dan Kecamatan Pakal mencakup 3 kelurahan selalu tergenang. Sementara, di Gresik, hampir tiap akhir tahun, sekitar bulan Desember hingga awal Januari, luapan Kali Lamong sudah menenggelamkan sekitar 2.658,2 hektar areal pertanian, dimana tanaman padi yang terkena banjir di areal seluas 1985 hektar telah dinyatakan puso. Selain itu, sejak tahun 2013 hingga kini, tiap tahunnya, bila ditotal, 7.957 rumah, ratusan hektar sawah, dan tambak di 42 desa terendam banjir. Untuk itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama pemerintah pusat, sudah menyiapkan anggaran yang Rp 1,1 Triliun untuk membangun tanggul.

Kini, di akhir tahun 2020, tragedi bencana alam ini kembali terjadi. Bahkan, ketinggian air di Sungai Kali Lamong yang berada di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal Surabaya, meningkat hingga mencapai 2,25 meter, Senin (14/12/2020) malam. Kondisi ini perlu diwaspadai warga Surabaya, mengingat banjir di Kabupaten Gresik juga masih parah.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin memastikan kondisi tanggul mampu menahan aliran air anak Sungai Bengawan Solo tersebut. "Saat meninjau ke sana ketinggian air Kali Lamong itu 2,25 meter. Dulu pernah 3 meter. Sekitar bulan November kemarin, tanggul kita sudah penuh menutup sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah kita (Surabaya). Kurang lebih panjangnya 14 kilometer," kata Risma, Senin (13/12/2020).

Karena endapan lumpur di Sungai Bengawan Solo tinggi, maka ketika terjadi hujan deras, aliran air meluap dan turun ke anak sungai. Salah satunya turun atau mengalir ke Kali Lamong yang melintasi Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan bermuara di Kota Surabaya.

"Nah yang kita lakukan kita kan ada sungai yang menuju Kali Lamong, itu tadi ketinggiannya (kenaikannya) mungkin hanya sekitar 20 - 40 sentimeter yang ada di dalam tanggul kita, itu kemudian (airnya) kita pompa," katanya.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir ketika debit air di Kali Lamong tinggi. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga membangun tanggul secara konvensional di sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Surabaya.

"Kalau tidak ada tanggul itu, mungkin sudah banjir Surabaya karena ketinggiannya tadi sudah 2,25 meter. Tapi karena ada tanggul, jadi kita bisa cegah sehingga air Kali Lamong tidak bisa masuk ke Surabaya. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa dengan tanggul kita," ujarnya.

Selain membangun tanggul secara konvensional, Pemkot Surabaya juga bakal dibantu betonisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nantinya, Kementerian PUPR akan membangun dinding beton untuk menguatkan tanggul konvensional yang telah dibuat pemkot.

"Jadi nanti dinding betonnya itu ada di dalam atau di luar tanggul. Tapi kita sudah buat tanggul, karena kalau tidak kita sudah kebanjiran. Jadi kita kerjakan dulu, memang bukan dari dinding beton, tapi dari tanah," katanya.

Risma memastikan ketersediaan lahan untuk pembangunan betonisasi tanggul Kali Lamong itu telah siap sepenuhnya. Kementerian PUPR bisa langsung mengerjakan ketika tahapan lelang itu rampung. "Kita sudah siap, ketersediaan lahan sudah 100 persen punya kita sendiri. Kita juga sudah koordinasi intens dengan mereka," ujarnya.

 

Tanggul Rp 1,1 Triliun

Terpisah, Khofifah Gubernur Jatim juga turun tangan untuk mengatasi luapan sungai Kali Lamong. Khofifah akan membangun tanggul yang membentang dari Lamongan melintasi Gresik sampai ke Mojokerto.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menurutnya sudah menyiapkan anggaran pembuatan tanggul sebesar Rp1,1 triliun, termasuk pembebasan lahannya.

Pembebasan lahan untuk pembangunan tanggul kata dia, menjadi tanggung jawab bupati sebagai negosiator pembebasan lahan. “Kalau bikin tanggul harus dibebaskan. Kembali beliau (menteri PUPR) menyampaikan biaya tanggul dan pembebasan (dari) PUPR. Tapi negoisasinya tolong Pak Bupati,” kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, dia terus berkoordinasi dengan Bupati Gresik, Lamongan, dan Mojokerto untuk membahas pembangunan tanggul Kali Lamong ini.

“Karena kaitan dengan RT RW, berapa tol misalnya, juga Fasum/Fasos, kan, Pemprov. Jadi ada hal-hal yang di hulunya harus selesai. Kalau tidak, hujan lagi akan meluber lagi,” kata dia.

Masalah lain di Kali Lamong adalah sedimentasi. Khofifah mengeklaim sudah mengajak kepala daerah yang dilewati Kali Lamong agar sering melakukan normalisasi saat kemarau. “Karena kalau ada pengerukan di musim kemarau pasti volume di musim hujan itu akan lebih longgar. Ini juga selalu kita sampaikan ke semua daerah. Kalau kemarau dikeruk,” ujarnya.

Berkaitan banjir dampak luapan Kali Lamong, Mantan Menteri Sosial itu mengaku terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Para bupati di wilayah banjir, menurutnya, juga proaktif menyampaikan kondisi terkini soal banjir. Selain itu, dia mengklaim, Pemprov Jatim sudah mengirim bantuan makanan.

 

Hujan Deras dan Petir

Baca Juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda prediksi cuaca di Surabaya, Gresik dan Lamongan akan hujan disertai petir dan angin kencang.

Mengutip instagram resmi @infobmkgjuanda, cuaca di Surabaya akan berawan pada pagi hari. Sedangkan siang dan sore hari akan hujan dengan intensitas sedang. Pada malam, cuaca di Surabaya akan hujan ringan. Suhu di Surabaya antara 25-31 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 KM per jam. Kelembaban 65-95 persen.

Di Sidoarjo, cuaca akan cerah berawan pada pagi hari. Sedangkan siang hari akan hujan petir. Pada sore hari akan hujan sedang, sedangkan malam hari akan hujan ringan. Suhu di Sidoarjo antara 24-31 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 KM per jam. Kelembaban 65-95 persen.

Cuaca di Lamongan akan berawan tebal pada pagi hari. Sedangkan siang hari akan hujan petir, dan sore hari akan hujan intensitas sedang. Pada malam hari, hujan ringan. Suhu di Sidoarjo berada di kisaran 24-31 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 KM per jam. Kelembaban 65-95 persen.

Di Gresik, cuaca akan berawan. Sedangkan pada siang hari akan hujan petir dan sore hari. Pada malam hari, cuaca akan hujan ringan. Suhu di Gresik antara 26-31 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 KM per jam. Kelembaban 65-95 persen.

BMKG Juanda juga merilis peringatan dini tiga harian untuk mewaspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Pada pagi hari di Kabupaten Mojokerto, Pulau Bawean, Lamongan, Jombang, Nganjuk, Magetan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.

Sedangkan siang-sore hari di Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Gresik, Pulau Bawean, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Nganjuk, Kota Blitar, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep. byt/arf/alq/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU