Khofifah Pastikan Stok Beras di Jatim Aman Hingga Lebaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 13 Feb 2023 13:20 WIB

Khofifah Pastikan Stok Beras di Jatim Aman Hingga Lebaran

i

Gubernur Khofifah saat meninjau operasi pasar beras murah di pasar Legi Kota Blitar, Minggu (12/02/23).

SIRABAYAPAGI.COM, Blitar - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan ketersediaan atau stok beras di wilayah Jawa Timur aman hingga Ramadan dan Idul Fitri 2023. Hal itu disampaikan Khofifah saat meninjau pelaksanaan operasi beras murah di pasar Legi Kota Blitar, Minggu (12/02/23).

Khofifah mengatakan bulan Februari ini, Jatim memiliki stok beras 200 ribu ton hasil panen serta 98 ribu ton stok di Bulog. Selain itu, masih ada lagi di tempat-tempat penggilingan padi yang selama ini market share-nya sekitar 90%.

Baca Juga: Penyerapan Beras dalam Negeri Belum Optimal, Bulog: Kita Sangat Andalkan Impor

“Artinya, stok di Bulog itu di luar dari stok di penggilingan-penggilingan padi di seluruh daerah di Jawa Timur. Insyaallah stok beras dalam posisi yang cukup dan aman," kata Khofifah, Minggu (12/2/2023).

Lebih lanjut, ia menambahkan , Jatim akan memasuki musim panen raya pada Maret 2023 dengan hasil yang diperkirakan mencapai 1.050.000 ton beras. Sehingga Khofifah tidak khawatir mengingat Jatim selama ini menjadi lumbung pangan nasional.

Sementara itu, kebutuhan beras untuk masyarakat Jawa Timur hanya sekitar 98 ribu ton per bulan. Hal itu menunjukkan bahwa stok beras di pasaran Jawa Timur sebetulnya mengalami surplus.

Menurutnya,  saat ini yang perlu diperbaiki lagi adalah mengenai distribusi. Maka dari itu, ia mengajak seluruh distributor ikut menjadi bagian yang bisa memberikan layanan kepada masyarakat. Distributor juga diajak menormalisasi harga beras di pasaran yang kini mengalami kenaikan.

“Jawa Timur ini lumbung pangan nasional. Januari sampai Maret kita masa panen. Secara kalkulasi stok kita aman. Tinggal sekarang sinergi untuk melakukan percepatan mendistribusikan dari beras yang ada di berbagai titik. Apakah di penggilingan atau yang ada di Bulog supaya bisa segera sampai ke konsumen,” ujarnya.

Bulog dan sejumlah distributor pun diminta Khofifah untuk ikut membantu melayani masyarakat sehingga permasalahan harga beras yang mahal ini segera bisa teratasi.

“Saya juga meminta distributor bersama Bulog bisa menjadi bagian melayani masyarakat agar bisa kita jaga bersama normalisasi harga,” tuturnya.

Mantan Menteri Sosial RI itu pun meminta Bulog agar proses distribusi beras bisa ditingkatkan sehingga harga beras di pasaran bisa diintervensi. Dari data yang diterima Khofifah market share Bulog hanya berada di angka 5-7 persen saja. Namun, sejak adanya kenaikan harga beras, market share Bulog juga ikut mengalami peningkatan.

Baca Juga: Stabilkan Harga, Pemkot Batu Salurkan 91,29 Ton Beras CPP

“Market share Bulog itu hanya 5-7 persen. Mulai bulan Januari market share Bulog sudah mulai meningkat karena dari distributor mulai berkurang karena memang pada Desember dan Januari itu masa tanaman, tetapi yang bertanam pada bulan November sudah mulai panen,” terangnya.

Ia pun mengakui bahwa ada peningkatan harga beras yang terus terjadi di pasaran Jawa Timur. Bahkan saat ini, harga beras telah mencapai angka 13 Ribu rupiah per kilogram. Harga beras itu pun jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp.9.450 per kilogram.

Maka dari itu, Pemerintah Jawa Timur tengah melakukan upaya untuk melakukan normalisasi harga beras di pasaran. Salah satu langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) adalah dengan gencar melakukan operasi pasar.

Oleh sebab itu, pihaknya tak henti-hentinya mengajak seluruh jajaran kepala daerah di Jatim untuk bersama-sama secara kontinu melakukan intervensi ke pasar-pasar maupun ke konsumen langsung. Hal Ini dilakukan hingga harga beras di pasaran sampai ke tangan konsumen betul-betul bisa normal sesuai dengan HET.

"Jadi fluktuasi harga di daerah-daerah itu kelihatan dinamis sekali. Hari ini ketika diintervensi pasar bisa saja harga beras menjadi di bawah Rp10.000. Selang 2 hari lagi usai dilakukan operasi pasar harga kembali naik bisa diatas 11.000. Untuk itu, saya minta seluruh kepala daerah di Jatim rutin dan kontinyu menggelar operasi pasar komoditas beras sampai minggu ketiga Februari. Masuk minggu ke empat Februari sudah panen besar dan Maret- April panen raya," jelasnya.

Baca Juga: Tata Kelola Beras Amburadul

Melalui operasi pasar tersebut, beras medium didistribusikan ke konsumen dengan harga Rp43.000 per 5 kilogram atau Rp8.600/kilogram. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan HET beras medium yaitu Rp 9.450 per kilogramnya.

"Jadi yang kita memang harus perhatian adalah khusus untuk harga beras, karena masih harus dikawal operasi pasarnya harus lebih intensif lagi, supaya masyarakat bisa mendapatkan harga beras sesuai dengan HET dan keterjangkauan daya beli masyarakat," tukasnya.

Khofifah menegaskan, pihaknya akan terus menggelar operasi pasar dalam upaya menstabilkan harga beras yang masih tinggi di pasaran.

"Kita memang sudah keliling selama 20 hari terakhir untuk bisa mengintervensi stabilisasi harga beras di berbagai titik," pungkasnya. blt

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU