Petani Lamongan Sambut Baik Kenaikan Harga Gabah dan Beras

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Feb 2023 11:53 WIB

Petani Lamongan Sambut Baik Kenaikan Harga Gabah dan Beras

i

Panen raya di Kabupaten Lamongan, Foto: Pemkab Lamongan.

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Kesepakatan naiknya harga pembelian gabah dan beras jelang masa panen raya padi pada bulan Maret 2023 di sambut baik oleh kalangan petani di Lamongan. Pasalnya, kesepakatan ini berpihak pada petani.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lamongan Suharjito mengatakan, HKTI sebagai organisasi yang bergerak di bidang agrikultur menyambut baik kesepakatan antara Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama para pelaku usaha penggilingan padi terkait besaran harga pembelian gabah dan beras menjelang masa panen raya padi bulan Maret 2023 itu.

Baca Juga: Nabung Selama 6 Tahun, Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji

"HKTI menyambut baik inisiatif pemerintah untuk menaikkan harga gabah dari petani dan beras ini," kata Suharjito, Rabu (22/2/2023).

Suharjito mrnuturkan, harga gabah di tingkat petani normalnya adalah antara Rp 5 ribu hingga Rp 5.500 dan jika dihargai dibawah Rp 5 ribu atau Rp 5.500 maka petani tidak akan mendapatkan apa-apa. Apalagi, lanjutnya, dengan adanya perubahan musim atau cuaca seperti saat ini petani tidak mampu secara manual mengeringkan gabah hasil panennya sehingga petani harus menyewa alat pengering gabah yang harganya juga tidak murah.

"Pada musim panen seperti sekarang ini di mana terjadi perubahan cuaca, petani tidak bisa mengeringkan gabah hasil panen dan harus menyewa alat pengering gabah yang harganya saja Rp 400 per kilogram," ujarnya.

Menanggapi keluhan pedagang tentang naiknya harga gabah dan beras jelang masa panen raya padi bulan Maret 2023 sesuai kesepakatan tersebut, ia menilai bahwa dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah tersebut masih masuk akal.

Baca Juga: Baliho Background Biru Laut Kaji Ghofur Bertebaran, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan...?

Menurutnya, siapapun bisa menghitung jika gabah dan beras dijual dengan harga seperti kesepakatan tersebut masih ada untung.

"Siapapun bisa menghitung itu, kalau beras dijual dengan harga Rp 9 ribu masih ada untung kok," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama para pelaku usaha penggilingan padi menyepakati harga pembelian gabah dan beras jelang masa panen raya padi bulan Maret 2023. Kesepakatannya, harga gabah dan beras naik sekitar 8-9%.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ketersediaan dan Hewan di Lamongan Aman

Kesepakatan penetapan ceiling price ini mulai berlaku pada 27 Februari 2023 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Ceiling price yang disepakati tersebut lebih tinggi sekitar 8 sampai 9 persen dari harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 24 Tahun 2020. Kenaikan tersebut tentunya mempertimbangkan naiknya harga pokok produksi saat ini," ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. lmg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU