Sukses Kembangkan Varietas Baru, Warga Gondang Buka Wisata Petik Salak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 04 Okt 2021 20:24 WIB

Sukses Kembangkan Varietas Baru, Warga Gondang Buka Wisata Petik Salak

i

Kebun salak Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto yang sukses ditanami varietas baru. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Salak Kebontunggul memang tak sepopuler salak pondoh Jogja. Tapi soal citarasa, salak asli dari Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto ini tak kalah manis dari salak pondoh. 

Bahkan salak ini memiliki ukuran lebih besar dan daging buah yang lebih tebal dibanding salak pondoh Jogja.

Baca Juga: Diantar Pendukung Incumbent Ning Ita Mendaftar ke PKS

Ikhsan (55), pemilik lahan salak Kebontunggul mengatakan varietas salak miliknya ini dikembangkannya sendiri dari hasil persilangan antara salak pondoh Jawa Tengah dengan salak lokal Mojokerto.

"Awalnya kita beli bibit salak pondoh jogja sebanyak 300 batang. Kemudian kita kawinkan hingga beranak bibit baru. Bibit yang sudah dewasa kita ambil batang tunasnya lalu kita stekkan dengan bibit asli pondoh," terangnya.

Asli coba-coba Ikhsan ini tak langsung berbuah mulus. Pasalnya, sempat beberapa kali hasil stekkanya tak sukses berkembang. Atau bahkan, ada yang berhasil tumbuh, namun cita rasa salaknya tak semanis dan seenak salak pondoh. 

"Saya terus melakukan riset, bagaimana menciptakan varietas baru yang lebih unggul ketimbang varietas asalnya. Semula hasilnya tak memuaskan, karena rasanya agak asam dan sepet. Lalu terus kita kreasikan sesuai dengan kontur tanah Mojokerto. Akhirnya membuahkan hasil luar biasa," tukasnya.

 

Sejak saat itu, ia berhasil menanam ratusan bibit baru hasil risetnya itu ke lahan seluas 3 hektar yang dimilikinya. Bahkan, salak miliknya kini mampu dipanen sebanyak 100 kilogram per harinya.

"Kalau panen raya bulan Desember dan Januari hasilnya bisa berlipat ganda dari hari biasanya," ujarnya.

Meski memiliki lahan luas dengan ratusan tanaman salak, Ikhsan tak lantas kesulitan untuk melempar hasil panennya. Sebab, banyak pengunjung yang datang sendiri untuk membeli salaknya. 

Baca Juga: Tunjang Ketahanan Pangan, DPUPR Kabupaten Mojokerto Percepat Realisasi 16 Proyek Irigasi

"Saya tidak pernah melayani tengkulak partai besar, karena melayani pengunjung saja kadang masih kurang-kurang. Mereka ini adalah warga sekitar atau bahkan warga luar Mojokerto yang penasaran membeli salak langsung dari kebunnya," ujarnya.

Setiap harinya, lanjut Ikhsan, ada puluhan pengunjung yang selalu mampir di kebun salaknya. Tak sekedar membeli, mereka juga bisa tamasya sembari menggelar tikar di kebun.

"Ibaratnya ini wisata petik salak, warga bisa masuk ke kebun dan memilih sendiri buah salak langsung dari pohonnya. Namun tetap kita dampingi, lantaran untuk memetik salak tak semudah seperti buah lainnya, karena banyak durinya," tukasnya.

Terpisah, Samiaji (50), Pengelola Lahan Salak Kebon Tunggul mengatakan selain  salak, pengunjung juga dapat membeli buah durian dan petai asli dari kebun tunggul. 

"Karena ada sisa lahan, maka kita juga tanami buah duren dan petai. Eh ternyata upaya coba-coba ini kok juga sukses. Dua tanaman itu juga tumbuh subur bersanding dengan salak di lahan kita," ungkapnya.

Baca Juga: Kecelakaan Karambol di Mojokerto, 1 Orang Tewas

Samiaji mengaku sebelum ditanami salak, lahan seluas tiga hektar itu pernah ditanami cengkeh, mangga dan pisang. Namun karena hasilnya tak menguntungkan, akhirnya sejak tahun 2005 lalu dialihkan menanam salak.

"Kalau salak kan usia pohonnya lebih lama ketimbang buah lainnya. Dan hasil panennya juga lebih banyak ketimbang buah pisang dan mangga, sehingga lebih menguntungkan dari segi bisnis," tukasnya.

Kedepan, Samiaji dan Ikhsan menginginkan kebun salak miliknya ini bisa menjadi lokasi wisata baru di kabupaten Mojokerto. Ia ingin menjadikan kebun salak miliknya ini menjadi wisata petik salak.

"Kalau wisata petik apel dan anggur kan sudah banyak, kita ingin membuat wisata petik salak di kebun kita ini. Pengunjung bisa bebas selfi sepuasnya," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU