SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Harga beras di pasaran Sidoarjo naik tak terkendali hingga tembus Rp. 15.000 hingga Rp. 16.000 per kilogram untuk kualitas premium. Masyarakat mulai kelabakan sebab cos belanja menjadi beban tersendiri bagi ekonomi menengah kebawah.
Pemerintah setempat menyebut program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Pemerintah pusat tidak memberikan dampak terhadap kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Juga: Dugaan Pungli PTSL, Pemuda LIRA Desak Kejari Sidoarjo Tahan Kades dan Sekdes Kletek
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo Listyaningsih saat berita ini dilansir tidak ada ditempat, "Ibu masih ada rapat tidak bisa di konfirmasi' tandas pegawai Disperindag Sidoarjo, Rabu (28/2).
Sunari (34) pedagang kebutuhan pokok mengatakan, kenaikan harga beras di pasaran ditengarai harga gabah yang terus alami kenaikan.
Baca Juga: Peduli UMKM dan Ojol Perempuan Mimik Indayana, Gelar Pelatihan Jahit
"Harga beras naik terus naik yang medium dan premium. Yang jelas Untuk stock masih aman tapi harga tak terkendali," katanya.
Dia menambahkan selain harga beras yang naik. Saat ini komoditas lain seperti telur juga minyak goreng merangkak naik harganya. "Minyak goreng memang tertera harga het Rp 14 ribu namun kita jualnya Rp 16 ribu "ujarnya.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Stok Pangan, Puluhan Warga Mindu Gading Terima Bantuan Ayam Petelur
Sementara itu, kenaikan sembako sangat dikeluhkan warga Sidoarjo, "Sekarang kebutuhan pokok pada naik semua apalagi jelang puasa Ramadhan, ekonomi semakin sulit" keluh Winarso (45).
Pihaknya berharap ada kebijakan khusus dari Pemkab Sidoarjo melalui Disperindag untuk mengatasi harga beras yang terus melambung itu. Apalagi mendekati bulan ramadhan yang diperkirakan sejumlah bahan pokok turut alami kenaikan harga. Hdk/hik
Editor : Moch Ilham