SURABAYAPAGI.COM, Singapura - Program Studi S2 Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar kembali kegiatan Pengabdian Kepada Masyakarat (PKM) tahun 2024 dengan jangkauan internasional.
Jangkauan tersebut sudah berkembang ke negara Singa (Singapura) dengan sasaran pesertanya adalah para Pekerja Mingran Indonesia yang merupakan pahlawan keluarga dan devisa negara.
Baca Juga: Literasi AI: Praktik Etis Proses Humanisasi Dalam Pendidikan
Kegiatan PKM yang diinisatori oleh Prof. Dr. Nuniek Herdyastuti, M.Si dan diketuai oleh Dr. Ratih Dewi Saputri, M.Si dan didukung oleh dosen serta mahasiswa magister S2 Kimia yang disambut baik oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI, bapak IGAK Satrya Wibawa di Kota Singapura, 7 Chatsworth Road, Singapura, beserta para Imigran Indonesia sejumlah 250 orang.
PKM ini bertujuan untuk mendukung IKU 3 Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi.
Unesa sendiri sebagai pelopornya kampus pendidikan ingin berperan aktif untuk menguatkan pendidikan masyarakat Indonesia bahkan sampai di luar negeri dengan sasaran para imigran Indonesia yang tinggal di Singapura dengan memberikan pembekalan terutama dalam bidang entrepreneurship.
Perwakilan dari kedubes RI di Singapura, bapak Sulistijo Djati Ismojo mengatakan para pekerja imigran Indonesia yang ada di Singapura pada tahun 2024 mencapai 140 ribu dan mereka inilah menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar untuk negara Indonesia.
Sebagai penyumbang devisa terbesar di luar negeri, Kedutaan Besar RI di Singapura memberikan wadah dan apresiasi yang tinggi kepada PMI untuk mengembangkan keahliannya serta memberikan kesempatan kepada para PMI untuk berwirausaha di Singapura dengan mempertahankan karakteristik kebudayaan Indonesia yang menjadi salah satu identitas budaya Indonesia di Singapura.
"Hal ini bertujuan untuk mendorong kegiatan yang mempromosikan budaya dan Bahasa Indonesia di antara para PMI serta nanti dapat dikembangkan di Indonesia jika sudah meninggalkan Singapura", ujarnya lewat sambutan pada acara Pelatihan PKM dengan para pekerja imigran Indonesia bersama para dosen Kimia, Unesa dengan tema “Keep In Touch” yang berisikan workshop PKM dengan judul “ Workshop Pembuatan Keju”.
Baca Juga: Teknologi Pendidikan UNESA Kembangkan Perpustakaan Digital di Sekolah Surabaya dan Sidoarjo
Dengan adanya pelatihan (PKM) ini diharapkan peserta dapat meningkatkan softskill, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Hal itu sejalan dengan upaya Universitas Negeri Surabaya, sebagai civitas akademika dari Perguruan Tinggi, akan memberikan pembekalan keterampilan yang memadai dan nantinya jika mereka kembali ke Indonesia dapat menerapkan keterampilan tersebut sebagai upaya peningkatan perekonomian para pekerja imigrasi Indonesia.
Peningkatan keterampilan tersebut salah satunya adalah keterampilan dalam mengolah susu sapi segar menjadi produk keju (homemade) yang dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dan dapat dikonsumsi keluarga, teman, maupun kerabat.
Baca Juga: S1 Teknologi Pendidikan UNESA Lakukan Pengadaan Perpustakaan Digital
Kegiatan pelatihan diawali dengan sajian materi oleh narasumber dan sekaligus ketua PKM Magister S2 Kimia, Unesa, Dr. Ratih Dewi Saputri, M.Si, yang dilanjutkan workhop pembuatan keju, dan diakhiri review produk hasil olahan susu menjadi keju oleh para Pekerja Imigran Indonesia.
Sebagai pemantik komunitas Indonesia yang ada di Singapura, acara ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang Olahan Susu Sapi Menjadi Keju Guna Peningkatan Gizi Dan Diversifikasi Produk Pada Pekerja Migran Indonesia di Singapura yang dirancang oleh tim ahli terdiri dari Dr. Ratih Dewi Saputri, M.Si., Prof. Dr. Nuniek Herdyasuti, M.Si., Prof. Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si, Prof. Dr. Nita Kusumawati, M.Si., Prof. Dr. Suyatno, M.Si dan Muhammad Nurrohman Sidiq, S.Si.,M.Sc., Ph.D.
"Dari edukasi tentang Olahan Susu Sapi Menjadi Keju ini sebagai bentuk keterlibatan aktif masyarakat Indonesia, perlakuan khusus yang diberikan, fokus pada pelatihan olahan susu sapi menjadi keju untuk membuka peluang dan ekspansi usaha dilingkungan keluarga atau juga dapat dikembangkan dalam upaya peningkatan jiwa kewirausahaan para PMI di Singapura,” tambahnya.
Editor : Mariana Setiawati