Kasus IVD di Jombang Melonjak, 4 Orang Positif DBD Dilaporkan Meninggal, Ini Upaya Dinkes

author Syaiful Arif Koresponden Jombang

- Pewarta

Kamis, 22 Feb 2024 16:52 WIB

Kasus IVD di Jombang Melonjak, 4 Orang Positif DBD Dilaporkan Meninggal, Ini Upaya Dinkes

i

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Syaiful Anwar (tengah). SP/Sarep

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mencatat hingga Februari 2024 sebanyak 331 kasus infeksi virus dengue (IVD). Dari ratusan kasus itu dilaporkan empat orang positif demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia. 

"Jumlah laporan kasus IVD hingga Februari ini tercatat 331 kasus, empat orang diantaranya meninggal dunia. Yang meninggal tercatat positif DBD, tiga anak-anak dan satu dewasa," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, Syaiful Anwar, Kamis (22/2/2024). 

Baca Juga: Komoditas Unggulan Vanili: Perawatan Mudah, Harga Jual Tinggi

Angka kasus IVD tahun ini tercatat mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu sebanyak 130 kasus, sedangkan tahun 2022 sebanyak 117 kasus. 

"Dari 331 kasus IVD tersebar di semua Kecamatan di Jombang, untuk pasien DBD yang meninggal ada di wilayah Kecamatan Sumobito, Peterongan, Mojoagung dan Jombang," jelasnya. 

Diungkapkan Syaiful, melonjaknya kasus IVD yang meliputi demam berdarah dengue (DBD), demam dengue (DD) serta suspek demam dengue tersebut terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya, meningkatnya aktivitas nyamuk Aedes Aegypti penyebab virus dengue saat musim hujan, kemudian rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri. 

"Itu menjadi tanggung jawab kita semua, baik Dinkes maupun masyarakat secara umum untuk lebih meningkatkan kesadaran PSN. Yang jelas angka bebas jentik nyamuk masih di bawah 90 persen. 10 persen inilah yang menyebabkan melonjaknya kasus IVD, dan ini menjadi dasar kami untuk lebih mengoptimalkan PSN," kata Syaiful. 

Baca Juga: Upacara Hardiknas di Jombang, Belasan Peserta Bertumbangan: Kelamaan ‘Dijemur’

Selanjutnya, masih perlunya peningkatan perilaku pola hidup bersih dan sehat masyarakat. "Ini menjadi tugas berat kami, dalam melakukan pembinaan dan pendampingan di masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat," tuturnya. 

Pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada dengan penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya masing-masing, sebagai upaya pencegahan.

Baca Juga: Panen Raya Berakhir: Petani di Jombang Nangis, Harga Gabah Anjlok

"Kita setiap Jumat sudah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh wilayah kerja Puskesmas serta sosialisasi 3M kepada masyarakat. Yakni, menguras, menutup dan mengubur," jelasnya. 

Tiap keluarga diimbau untuk rajin menguras bak mandi dan mengeringkan tempat-tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa bertelur pada tempat-tempat yang ada genangan air dan terhindar dari demam berdarah.

Selanjutnya, menutup tempat penampungan air harus ditutup agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat yang ada genangan air. Lalu, mengubur artinya mengubur sampah agar tidak menjadi sarang nyamuk. Sarep

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU